Ketika seorang anak bertanya pada ibunya. "Bu, kenapa sih aku dilahirkan?" Ibu pun diam. Dan mulai sibuk dengan kegiatannya. Anak mulai mendekat menghampiri sang Ibu "Bu, aku ini gak minta dilahirin. Tapi ibu sama ayah yg mau dan Tuhan yg punya kuasa. Tapi kenapa aku gak boleh merasakan kehidupan tanpa merasa terbatasi. Aku merasa tertindas dengan aturan. Ini hidup aku. Aku yg nentuin mau kemana alurnya. Ibu sama ayah cukup jadi penasehat yg bijaksana, pendengar yg setia dan pengawas yg terbuka. Gak perlu jadi polisi, satpam sekalipun nyamar jadi FBI. Aku mau hidup aku dengan caraku sendiri. Bukannya aku gak butuh kalian. Bukannya aku gak butuh aturan. Aku butuh kebebasan. Aku mau lakuin apapun yg aku mau tanpa pengecualian" sejenak ia menghela nafas dan memalingkan wajahnya ke jendela. Nada bicaranya tegas, mencoba meyakinkan dan tidak dengan urat syaraf.
Ibu tetap pada kegiatannya, mencoba mengabaikan omongan anak ingusan itu.
Si anak mulai merasa kesal karna ibu tidak membalas perkataannya.
Dan anak itupun keluar dari kamar ibunya sambil membanting pintu.. 'Braaaak' dari pintu yg setengah terbuka itu terdengar suara "Lakukan apa yg ingin kamu lakukan nak. Jangan hiraukan ibu. Anggap saja ibu tidak pernah ada dan tidak pernah melahirkanmu"
Ternyata anak itupun mendengar ucapan ibunya barusan. Sedikit lega tapi kedengarannya sangat menyedihkan. Karena si anak keras kepala, maka si anak tetap berjalan keluar dan menjalankan hidup semaunya. Dengan tidak menegur sapa dan tidak terlihat seperti keluarga.
Sang anak yg merasa keinginannya sudah dipenuhi terlihat tak tampak beban diwajahnya sedikitpun.
Ibunya pun dirumah hanya bisa menangis setiap anaknya menghentakan kaki keluar.
SEKIAN
No comments:
Post a Comment